Translate

Friday, February 22, 2013

Bagai Gadis Perawan "PANTAI POKTUNGGAL"


Sebagian orang memilih pantai sebagai tempat melepas penat selama seminggu beraktivitas. Mereka bermain dan bersantai di pantai pada akhir pekan. Mungkin sebagian dari pembaca menginginkan akhir pekan kali ini di pantai Pok Tunggal? Tak ada salahnya anda mencoba mengunjungi pantai Pok Tunggal yang tergolong masih baru ini. Saya akan memberikan reportase saya sebagai wawasan tambahan.

Kemarin (20/09) saya sempatkan setelah pulang kuliah ke pantai Pok Tunggal. Memang sejak dua minggu lalu saya berencana main ke sana. Saya menuju pantai Pok Tunggal via Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Jalur itu adalah yang paling cepat menuju pantai Pok Tunggal dibandingkan via Wonosari. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk mencapai pantai Pok Tunggal. Jika anda berangkat dari kota Yogyakarta, jalanlah menuju terminal Giwangan Yogyakarta atau Ringroad selatan. Lurus terus ke arah Imogiri. Kemudian ambil arah ke Dlingo-Playen-Paliyan-Baron-Pok Tunggal.

Setelah melewati Playen, terus ke arah pantai Baron, ikuti saja petunjuk arah. Pantai Pok Tunggal terletak di deretan pantai-pantai di Gunungkidul. Setelah melewati pantai Indrayanti dan Sundak, ikuti saja jalan aspal sampai keluar pos retribusi. Sekitar 20 meter dari pos retribusi, berjalanlah perlahan dan perhatikan kanan jalan, ada papan petunjuk arah bertuliskan “pantai Poktunggal”. Dari papan petunjuk arah itu, kita belum sampai. Kita masih harus menyusuri jalan kecil sekitar 20 menit untuk sampai di pantai Pok Tunggal.

Jalan kecil menuju pantai Pok Tunggal saya akui memang jelek. Jalan berupa bebatuan kecil yang bertekstur lancip, sehingga kita perlu hati-hati dan menjaga agar ban kendaraan kita tidak kempes atau bocor. Ada sedikit jalan cor semen tetapi terputus di tengah. Itulah tantangannya jika kita ke pantai Pok Tunggal. Meskipun melewati jalan yang jelek dan waktu tempuh yang cukup lama, sesampainya di pantai Pok Tunggal, saya yakin anda akan puas. Disambut sebuah pantai yang indah dan bersih, karang-karang kecil, juga deburan ombak yang bersaing dengan hembusan angin.

Di pantai Pok Tunggal, saya bertemu dengan salah satu pengelola pantai itu, pak Radal namanya. Warga asli Gunungkidul dan tinggal di kampung paling dekat dengan pantai Pok Tunggal. Awalnya saya hanya menanyakan mushola tempat sholat yang ada di pantai Pok Tunggal, karena saya belum sholat ashar setibanya di sana. Rupanya fasilitas di pantai ini masih belum ada mushola. Lalu saya disediakan tempat untuk sholat. Setelah sholat, saya sempatkan untuk mengambil gambar pantai Pok Tunggal dari berbagai angle.


Selesai mengambil gambar, saya sempatkan diri untuk ngobrol bareng pak Radal. Menurut pak Radal, kata “Pok Tunggal” sendiri memiliki beberapa makna dan sejarahnya. Beliau mengaku tidak tahu pasti mengapa pantai itu dinamakan Pok Tunggal. Namun cerita kebanyakan menyebutkan, Pok Tunggal adalah sebuah pok (tunas) yang dahulu dalam satu pok (satu tunas), ditumbuhi satu (tunggal) pohon kelapa plus satu pohon Waru. Jadi, dua pohon dalam satu tunas. Ada juga cerita yang menyebutkan Pok Tunggal adalah karena hanya ada satu mata air di pantai itu yang sampai sekarang digunakan sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari.

Pantai Pok Tunggal ini baru dibuka sekitar bulan Februari 2012 lalu. Sebelum menjadi pantai, Pok Tunggal merupakan semak belukar dan pohon-pohon berduri. Kemudian muncul kasus penjualan tanah pantai oleh oknum desa ke orang-orang berduit. Pada dasarnya, tanah pantai tersebut adalah Sultan’s Ground atau Tanah Sultan. Maka kemudian di desa pak Radal dibentuklah kelompok Sadar Wisata (Darwis) “Pok Tunggal Asri”. Kelompok ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan Pok Tunggal, serta melarang penjualan tanah. Hakekatnya, tanah pantai tersebut boleh dibeli oleh warga desa setempat, tetapi untuk dipakai bersama, untuk kepentingan masyarakat desa, dikelola secara gotong-royong. Bukan untuk dijual secara bebas.

Pantai Pok Tunggal mulai dibuat pantai sedemikian rupa sekitar satu tahun yang lalu. Mulai dilakukan pemangkasan semak-semak berduri dan membangun area pengunjung. Kemudian mulai ditata agar lebih cantik dan memukau. Pada Agustus 2012 kemarin, pembangunan sisi timur pantai selesai dikerjakan. Saat ini tinggal melengkapi fasilitas-fasilitas.

Bentuk pantai Pok Tunggal sama dengan deretan pantai di Gunungkidul, karena memang jenisnya pantai Krast, atau karang. Pasir pantai Pok Tunggal berwarna putih kekuningan, lebih bagus daripada pantai Parangtritis atau pantai Depok yang pasirnya hitam. Kebersihan di pantai Pok Tunggal juga masih terjaga. Dan ada satu hal menarik dari pantai Pok Tunggal. Menikmati sunset  di pantai Pok Tunggal pasti sangat memuaskan. Karena dari rata-rata pantai di Gunungkidul, di pantai Pok Tunggal inilah sunset dapat kita nikmati secara penuh dari awal sampai terbenamnya. 


Sampai saat ini, pantai Pok Tunggal belum resmi dibuka oleh pemerintah. Namun masyarakat secara mandiri mengelola dan membuka pantai ini. Dana pembangunan juga semuanya swadaya dari masyarakat dan kelompok Darwis “Pok Tunggal Asri”. Bagaimanapun, pantai Pok Tunggal sangat menarik untuk dikunjungi.
Anda tertarik? Pantai Pok Tunggal sebagai alternatif wisata pantai di Gunungkidul, Yogyakarta ini dapat menjadi rujukan untuk menikmati libur akhir pekan anda.


Selamat berlibur, selamat menjelajah.

Thursday, February 14, 2013

PASIR PUTIH PANTAI WATU KARUNG PACITAN

File:Watu Karung Beach Pacitan.JPG

Satu lagi potensi wisata yg dimiuliki oleh kota seribu gua Pacitan, sebuah pantai yg terletak sekitar 1 jam perjalanan dari pusat kota menuju dusun watukarung sebelah barat daya kota pacitan, daerah itu biasa disebut dengan pantai pasir putih watukarung, terletak di dusun watu karung, sebelum mencapai lokasi kita akan disuguhi pemandangan gunung batu batu karang di sekitar kanan kiri jalan menuju lokasi, jalanan menuju lokasi melewati daerah pinggiran yg bagus jalannya, dengan sedikit sekali lubang dan jalan rusak, satu hal yg memberikan nilai plus terhadap tempat wisata yg satu ini, tempat wisata ini masih jarang dikunjungi, bisa terlihat dari tak adanya restribusi masuk lokasi, daerahnya juga bisa dibilang masih “perawan”, pasir putihnya yg membentang di seluruh bibir pantai dan karang karang raksasa di sepanjang horizon pantai menambah keindahan sebuah pantai yg masih jarang dikunjungi banyak wisatawan itu. sebuah pantai cantik dengan ombak berwarna biru kehijauan membentang. Hamparan pasir putihnya terasa sangat lembut. Pulau-pulau karang menghiasi lepas pantainya. Sinar matahari yang bersinar cerah dan langit biru membuat semuanya semakin sempurna. Pantai Watu Karung adalah nirwana.

Di balik keindahannya, Pantai Watu Karung ternyata memiliki ombak yang luar biasa. Dengan tipe reef break dan dasar laut berupa batu karang, pada saat-saat tertentu Pantai Watu Karung bisa menghasilkan barrel yang akan membuatsurfer serasa berada di surga. Baik surfer dengan goofy style maupun natural bisa berselancar di sini karena Pantai Watu Karung memiliki ombak kanan dan kiri. Tempat ini juga belum terlalu ramai, sehingga surfer bisa mengejar ombak dengan leluasa. Angin offshore biasanya datang pada bulan April - Oktober, menjadikan bulan-bulan ini adalah saat-saat terbaik untuk bercengkerama dengan barrel Watu Karung. Tahun 2009 lalu, peselancar top Indonesia Rizal Tanjung mengajak Bruce Irons, juara Rip Curl Pro Search 2008 untuk menjajal dan membuktikan betapa ombak Pantai Watu Karung adalah ombak kelas dunia.

Place to stay :
Mengingat pantai pasir putih watukarung merupakan sebuah pantai “baru” yg masih jarang dikunjungi, jadi tidak ada penginapan disana, tapi bagi yg mau menginap bisa menginap di rumah penduduk, penduduknya masih sangat ramah, atau bisa mendirikan tenda di sekitar pantai tapi hati hati dengan banyaknya pohon kelapa di sekitar pantai, sun rise dan sun side dari sisi gunung sebelah kanan sangatlah indah, hingga disarankan untuk menginap di lokasi..

Facility :
Terdapatr banyak MCK umum yg bersih di sekitar lokasi (bisa lihat denah lokasi), juga sebuah masjid di dekat pintu masuk lokasi. Serta sebuah kantin kecil di dekat bibir pantai, di dekat pantai juga terdapat tempat pelelangan ikan.

Akomodasi :
Dari terminal pusat pacitan kota (terminal arjosari) bisa menggunakan bus jurusan solo / angkutan bak terbuka , turun di pertigaan daerah prengkuku kemudian menggunakan angkutan bak terbuka sampai ke lokasi. Banyak sekali shortcut menuju lokasi, hingga bagi para calon wisatawan diharap bertanya kepada penduduk bila tersasar, penduduk di sana kebanyakan masih sangat ramah.

Fishing spot :
Bagi para penggemar mancing, daerah ini wajib untuk di jadikan list laut yg wajib di kunjungi karna mengingat pantai ini juga memiliki potensi ikan yg masih sangat melimpah. untuk para pemancing bisa menyewa perahu dari para nelayan di sekitat tempat pelelangan ikan , atau bagi yg memiliki pendanaan minim bisa memanfaatkan tebing tebing karang di sekitar pantai untuk memancing.

Other awesome place :
Di sebelah barat pantai watukarung juga terdapat pantai indah waduk yang juga memiliki potensi wiasata yg tak kalah dengan pantai watukarung, bagi para traveller pantai waduk indah wajib juga dikunjungi karna kan menjadi pelengkap dalam perjalanan wisata ini.



 

6 TIPS AMAN BERLIBUR DI PANTAI

 

Cuaca cerah, dan pantai pilihan liburan sudah ditentukan, kini saatnya mempersiapkan diri untuk liburan super seru. Perhatikan hal-hal berikut saat ingin liburan ke pantai. Yuk intip!

Selain bercengkrama dengan air laut yang segar, Anda juga akan bersahabat dengan sinar matahari. Untuk menghindari terbakar, alergi atau luka yang bisa merusak liburan Anda, perhatikan 6 tips berikut saat liburan ke pantai yang disusun Tim KokoTravel, Kamis, (14/2/2013).

1. Gunakan pakaian yang ringan

Bermain di pantai berarti basah-basahan. Hindari menggunakan pakaian dengan bahan yang terlalu tebal karena bisa memberatkan Anda saat berenang atau saat bermain air. Selain itu, bahan tebal akan lebih lama kering dibanding yang berbahan tipis. Pilihlah kaos yang mudah kering dan berbahan tipis agar lebih nyaman.

2. Pilih waktu tepat untuk berjemur

Tak ada salahnya jika ingin berlama-lama disiram sinar mentari. Berjemur di pantai memang bisa menyehatkan kulit. Namun ingat waktu jika ingin berjemur. Hindari matahari siang hari karena sinarnya terlalu terik dan malah akan membuat kulit terbakar. Pagi hingga pukul 11.00 atau dari pukul 15.00 hingga matahari tenggelam, bisa jadi waktu tepat untuk berjemur.

Selain itu, perhatikan sekeliling jika ingin berjemur. Jangan terlalu asyik menikmati musik sambil memejamkan mata. Perhatikan juga apakah ada binatang pantai yang melintas di sekeliling Anda. Jangan sampai tergigit atau tersengat binatang yang hidup di sekitar pantai.

3. Bawa pelindung matahari

Kacamata hitam, topi atau payung adalah beberapa perlengkapan yang bisa menghindarkan Anda dari sentuhan sinar matahari secara langsung. Gunakan perlengkapan tersebut seperlunya jika dirasa matahari sudah bersinar terlalu terik. Bukan sekadar untuk gaya, kacamata hitam bisa menghindari sinar matahari masuk terlalu banyak ke mata.

Topi atau payung juga bisa menghindari kepala Anda terjemur terlalu lama. Saat sinar matahari terlalu terik, mata Anda bisa perih atau sakit. Saat kepala terlalu lama terjemur matahari, bisa menimbulkan sakit kepala. Jadi, jika belum terbiasa dengan sorot sinar mentari, ada baiknya membawa perlengkapan tersebut.

4. Gunakan sunblock secara berkala

Tidak cukup menggunakan sunblock cuma sekali jika ingin bermain seharian di pantai. Aplikasikan sunblock setiap 4 jam sekali. Meski waterproof, sunblock juga memiliki daya tahan maksimal. Menggunakan sunblock bukan hanya jika tidak ingin kulit menghitam, namun untuk menghindari terbakarnya kulit.

Jika sudah terlanjur terbakar, Anda tetap bisa merawat kulit dengan losion aloevera. Itu bisa meredakan radang yang disebabkan sinar mentari yang terlalu terik.

5. Perhatikan saat berenang

Serunya berenang di pantai memang tidak ada bandingannya. Tapi jangan lupa juga untuk memperhatikan dasar dan apa saja yang ada di air. Lihat baik-baik apakah ada karang yang mencuat di sekitar tempat Anda berenang. Jeli juga untuk melihat apakah ada binatang laut yang berbahaya seperti bulu babi atau ubur-ubur yang bisa menyengat.

Terlalu asyik bermain air bisa membahayakan, ada baiknya tetap memperhatikan sekitar. Agar lebih aman, gunakan celana panjang yang bisa menghindari kulit bersentuhan langsung dengan binatang atau karang di laut.

6. Segera bilas setelah bermain air laut

Air laut mengandung banyak garam yang bisa menyebabkan alergi bagi yang belum terbiasa. Ada baiknya Anda langsung bilas sesaat setelah puas bermain di pantai. Hindari berlama-lama memakai baju basah habis bermain air karena kandungan garamnya bisa membuat kulit lebih kering. Jika tidak nyaman mandi di tempat umum, basuhlah tubuh dengan air bersih dan gosok badan untuk memastikan garam di tubuh sudah luruh.

Wednesday, February 13, 2013

Traveling ke Pantai Indrayanti




holiders.blogspot.com
 ika Anda mengira hanya Bali yang punya pantai yang eksotis, cobalah berkunjung ke Pantai Indrayanti. Di sini, Anda bisa menikmati suasana pantai layaknya pantai-pantai yang ada di Bali. Pasir Putih, air laut sejernih kaca dengan ombak yang tak terlalu besar, sangat cocok bagi wisatawan yang gemar dengan wisata air.
Nama asli Pantai ini sesungguhnya adalah Pantai Pulang Syawal. Namun lebih populer dengan nama Pantai Indrayanti, karena awalnya ada satu Warung Makan "Indrayanti" yang ada di pantai ini.
Pemilik Resto & Cafe Pantai Indrayanti, Arif Rahman, dianggap sebagian orang yang memberi nama Pantai Indrayanti. Padahal, dia tidak pernah berpikir tentang nama pantai yang berada di antara Pantai Sundak dan Pantai Siung itu. Dia hanya tergerak mengembangkan potensi bisnis yang ada di sepanjang pesisir pantai di Gunungkidul tersebut.
“Saya melihat peluang usaha terbuka lebar. Memang saya akui, potensi Gunungkidul itu bagus. Bahkan dengan Bali, atau pulau yang lain tidak kalah,” kata Arif.
Arif mengungkapkan, sebelum ada Restoran & Cafe Pantai Indrayanti, pesisir Pantai Pulang Syawal terlihat kotor dan kumuh. Meski pantai berpasir putih, banyak sampah berserakan di sepanjang bibir pantai yang cukup menggangu penglihatan. Arif pun mengajak warga setempat untuk melakukan kerja bakti membersihkan sampah, membuat kantong sampah, dan menata pantai agar tertata rapi dan indah secara bertahap.
Pantai Indrayanti memang sangat berbeda dibanding pantai-pantai lain yang ada di Yogyakarta. Selain berpasir putih, air lautnya pun jernih bak cermin. Karena itu, bagi Anda yang ingin melepas penat, di tempat ini Anda dapat berenang ,main skateboard atau sekedar berjemur menanti tenggelamnya matahari sore. Seperti halnya di Bali, di Indrayanti juga ada penjaga pantai yang berjaga-jaga melakukan pertolongan kepada pengunjung yang mengalami kecelakaan.

Bagi yang gemar berfoto, ada beberapa tempat karang yang sangat bagus dipakai sebagai latar belakang foto. Bahkan, tempat ini sering dipakai sebagai lokasi foto pre-wedding sepasang calon pengantin yang akan menikah.

Pantai Indrayanti terletak di wilayah Wonosari antara Pantai Sundak dan Pantai Siung. Rutenya menuju Pantai Indrayanti hampir sama dengan rute menuju pantai-pantai lain di selatan kota Wonosari. Dari Yogyakarta ikuti saja Jln. Wonosari hingga tiba di kota Wonosari (sekitar 30 km). Dari kota Wonosari, ambil jalan menuju Pantai Baron (yaitu Jln. Baron). Ikuti saja jalan itu sepanjang sekitar 20 km, nanti akan banyak bertebaran papan petunjuk arah ke pantai A, B, C, dst. Pantai Indrayanti itu dekat dengan Pantai Sundak. Jadi jalan yang mengarah ke Pantai Sundak juga dapat mengarah ke Pantai Indrayanti.
Biaya masuk ke tempat ini juga cukup murah. Setiap pengunjung hanya dikenai tiket masuk Rp5.000. Namun, jika ingin menginap, pihak pengelola memungut tarif yang lumayan menguras kantong. Rata-rata losmen di Indrayanti memungut tarif antara Rp350 ribu sampai Rp700 ribu per malam. Check in dihitung mulai pukul 15.00 dan check out pukul 12.00 esok harinya. Meski terhitung mahal, namun, pada hari-hari biasa saja semua losmen di tempat ini nyaris full booking. "Hampir semuanya senang menikmati suasana sore. Jadi kalau menjelang maghrib, di sini justru sangat ramai," ujar Arief.
Penasaran? 
Silahkan berkunjung!

 

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcMahFi08h3EnWck3p6_SucHLcCCv6j1PULwm4EofuM4Kbpuvzqsxy5391iTtxtX2j5dEtkITHZFhYUI3G-yEy6BK37Q4mpG0osQeGgoHgGF92xGJpcugc72hnLMs6NAZDcQsRhjbiUOs/s320/pantai+indrayanti+6.jpg

Pantai Indrayanti Yogyakarta
 
 

 

 

Saturday, February 9, 2013

Pantai Srau Yang Mempesona

 
Meski lahir dan besar di Jawa Timur tak banyak yang kuketahui tentang Pacitan, terutama tentang pariwisatanya. Selama ini kalau aku berlibur paling sering ke Malang yang memang menyediakan banyak tempat wisata atau justru ke kota lain di luar Jawa Timur. Kali ini, setelah tidak lagi tinggal di Jawa Timur, aku akhirnya berkesempatan mencoba liburan ke Pacitan. Berawal dari tulisan seorang teman yang mengulas tentang pantai-pantai di Pacitan bersama seorang teman yang lain Sabtu kemarin aku berkunjung ke Pacitan.
 

Pacitan adalah kota kabupaten kecil, dikelilingi perbukitan, jauh dari keramaian, katakan tertinggal. Ya, seperti itu yang ada di benakku dulu tentang kota ini. Tidak berbeda jauh dari apa yang ada di pikiranku, Pacitan memang dikelilingi perbukitan. Berangkat dari Jogjakarta dengan mengendarai sepeda motor aku dan temanku memilih jalur Wonosari-Pracimantoro-Giribelah-Pacitan. Sempat berhenti sebentar untuk makan di daerah Pracimantoro sambil menanyakan arah kami menempuh waktu sekitar 3,5 jam perjalanan untuk sampai di Pacitan kota.
 

Seperti yang diceritakan temanku bahwa ada beberapa pantai yang indah di kota ini, aku dan temanku menyempatkan mengunjungi beberapa pantai. Tepatnya empat pantai. Setelah sebelumnya agak kecewa dengan pantai pertama yang kami kunjungi dan sempat pesimis apakah pantai di Pacitan seindah yang pernah kubaca, kami menuju Pantai Srau. Untuk masuk ke lokasi kami dikenakan biaya masuk 3.500 rupiah per orang. Baru beberapa meter meninggalkan pos retribusi mata kami langsung terbelalak. Di depan kami hamparan pasir putih juga air laut yang bening, beberapa bagian tampak hijau, terlihat indah, kontras dengan biru langit siang itu.
 
 

Sepeda motor langsung kami parkir di tepi pantai dan temanku, seolah tak sabar, setengah berlari mendekati pantai dengan kameranya. Aku yang kebagian membawa carrier berjalan pelan bukan karena beban yang berat tapi terik matahari yang menyilaukan mata sekaligus membuat pening. Di hamparan putih pasir Pantai Srau aku duduk. Temanku sudah jauh di depan, setelah melempar jaketnya tepat di bibir pantai dia melompati karang. Kaki dan tanganku mulai mempermainkan pasir pantai. Pasir di pantai ini mengingatkanku pada pasir putih di sepanjang pantai Gunung Kidul. Pasir yang terdiri dari batu-batu putih kecil berkilatan di bawah sinar matahari. Ombak dan airnya tidak berbeda, sama indahnya.

 

Tidak ingin hanya berhenti di situ, pantai terlihat dari beberapa sisi, kami pun mengikuti jalur yang ada. Sempat kebingungan mencari tempat parkir kami pun kembali memarkir sepeda motor kami di sembarang tempat. Kulihat hampir semua pengunjung juga memarkir kendaraan mereka di dekat mereka berhenti menikmati pantai. Di sebuah papan informasi kubaca kalau Pantai Srau terdiri dari dua lokasi, sisi timur dan barat. Menyesal rasanya aku mandi di pantai pertama yang kukunjungi di Pacitan ini. Di Pantai Srau ini pantainya jauh lebih indah dan airnya lebih segar. Untuk mandi lagi sudah tidak mungkin, aku sudah tidak ada baju untuk ganti lagi.
 

Masuk ke sisi selanjutnya, temanku langsung naik ke karang besar yang lebih seperti bukit. Aku menunggu di bawah sambil melihat beberapa pengunjung yang sedang berfoto. Tak ingin hanya berdiam diri aku kemudian ikut naik. Pemandangan yang sungguh menakjubkan. Rasanya ingin melompat dari bukit dan terjun ke beningnya air laut yang tampak kehijauan itu. Tak lama temanku kembali. Di tangannya kamera sudah mengambil beberapa foto. Aku sendiri juga sempat mengambil beberapa foto dari telepon genggamku. Rintik hujan yang mulai turun sejak kedatangan kami mulai terasa deras. Tak ingin kehujanan dan karena ingin kembali melanjutkan perjalanan menuju pantai berikutnya kami pun bergegas pergi meninggalkan Pantai Srau.
 

Di sepanjang jalan keluar dari lokasi Pantai Srau tak kulihat ada penginapan, berbeda dengan pantai sebelumnya yang terletak di tengah kota. Lokasi wisata yang cukup terjaga kebersihannya. Jajaran pohon kelapa bukan hanya menyejukkan tapi juga sekaligus menambah keindahan, ciri khas pantai. Rasa rindu pada pantai-pantai di sepanjang Gunung Kidul pun terlampiaskan sudah. Sepeda motor kami melaju diiringi hujan yang semakin deras.
 

Untuk yang belum pernah ke Pacitan dan ingin ke Pacitan, terutama ke Pantai Srau tidak perlu khawatir. Meski baru pertama kesini, aku dan temanku tidak perlu nyasar. Papan penunjuk jalan cukup membantu kami menemukan lokasi pantai ini juga pantai-pantai lain. Kalau pun masih ragu bisa bertanya pada penduduk sekitar yang sangat ramah.

@sayakoko.blogspot.com


Pantai Klayar, The Best Beach nya Pacitan

Pacitan - Pantai Klayar disebut sebagai pantai tercantik di Pacitan, Jawa Timur. Pantai ini memiliki batu-batu karang nan eksotis seperti Tanah Lot di Bali. Pantai ini juga memiliki hamparan pasir putih. Sempurna!

Wilayah pantai-pantai di selatan Pulau Jawa terkenal karena kecantikannya. Mulai dari Ujung Genteng hingga pantai-pantai di Gunungkidul, hampir semuanya memiliki pasir putih nan halus dan pemandangan indah di sekelilingnya. Tak terkecuali Pantai Klayar di Pacitan.

Dari situs Pacitan Tourism yang dikunjungi Tim KokoTravel, Senin (24/9/2012), Pantai Klayar berada di wilayah Kecamatan Donorojo, terletak 35 km ke arah barat kota Pacitan. Perjalanan ke pantai ini dapat ditempuh dengan mobil atau motor.

Sesampainya di Pantai Klayar, Anda akan disambut dengan lautan biru di depan mata. Ombak-ombak dan angin yang sepoi-sepoi menjadi pelengkap suasana pantai yang khas. Satu lagi pemandangan yang akan membuat Anda takjub, yaitu banyaknya bebatuan karang di pantai ini.

Ukuran-ukuran batu karang tersebut mulai dari ukuran batu-batu kecil, hingga tebing-tebing yang tinggi. Tidak sedikit, orang menyebut Pantai Klayar sebagai 'Tanah Lot' dari Pulau Jawa. Pemandangan tersebut sangat elok dan menawan.

Anda bisa berjalan menyusuri pantai untuk meresapi keindahannya. Pasir putih yang halus akan menjadi pijakan Anda. Ditambah pantainya yang masih sepi didatangi pengunjung, Anda akan betah berlama-lama di sana.

Melihat ombak yang terpecah dengan batu karang juga menjadi pemandangan eksotis. Eits, ternyata ada air mancur juga di Pantai Klayar. Air mancur adalah dari hempasan ombak yang cukup deras dan masuk masuk ke dalam celah batu karang. Lalu, air laut tersebut menyembur keluar bagaikan air mancur. Anda bisa membuktikan sendiri keajaiban ini.

Bagi Anda para penggemar fotografi, pantai cantik ini sangat tepat untuk dijadikan lokasi memotret. Belum lagi saat sore hari, sunset cantik akan menyelimuti Pantai Klayar. Cahaya kuning keemasan tersebut bisa membuat Anda enggan meninggalkan pantai ini.

Meski belum terdapat fasilitas lengkap, keindahan Pantai Klayar mampu membuat siapa pun jatuh cinta. Berkunjunglah ke pantai tercantik di Pacitan ini dan buktikan sendiri pesonanya.






imgimg

Friday, February 8, 2013

WISATA MINAT KHUSUS : KAWASAN KARST

Pegunungan seribu di kawasan selatan Jawa yang membentang dari Daerah Iatimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur ( kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan )ternyata menyimpan potensi wisata yang cukup menarik. Kesan kering, tandus dan bahkan miskin lambat laun hilang dengan pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan yang cocok untuk wilayah kapur ( karst ). Potensi lain yang terus digali adalah pengembangan pariwisata minat khusus karst yang dari wktu ke waktu terus mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan.

Sejarah geologi pegunungan seribu menurut seorang ahli geologi Dr. Tony Djubiantoro tterbentuk pada kala Miosen atau Pleistosen Tengah, pada jutaan tahun yang lampau. Menurutnya pada saat itu terjadi perubahan yang sangat spektakuler dimana dasar lautan di kawasan tersebut terangkat keatas karena terjadinya pergeseran lempeng bumi. Pendapat itu juga dikuatkan dengan penemuan fosil-fosil binatang laut, yang menguatkan keyakinan bahwa daerah tersebut dahulu merupakan dasar laut. Kawasan karst pegunungan seribu memiliki potensi geowiasata yang cukup menarik. Disamping pantai selatan yang terkenal indah, berpasir putih dan bertebing-tebing. Potensi lain adalah banyaknya goa-goa yang sudah berumur ribuan tahun yang konon merupakan tempat tinggal manusia purba Homo Sapiens. Tempat yang tidak kalah menarik adalah adanya sungai-sungai bawah tanah yang tidak terdapat di kawasan lain. Dan puncaknya adalah berdirinya musium karst di kecamatan Pracimantoro, Wonogiri yang akan sangat membantu menambah wawasan tentang wilayah karst di Indonesia, terutama kawasan pegunungan seribu. Selamat berwisata.

MUSEUM KARST  PRACIMANTORO 

GUA TEMBUS


GUA TEMBUS

GUA SODONG

GUA SODONG 

 

GUA GILAP


GUA GILAP 

GUA POTRO/BUNDER

GUA POTRO/BUNDER 

GUA/LUWENG SAPEN

GUA/LUWENG SAPEN

 


Pantai Sundak Yang Eksotis

Sundak, sebuah pantai di wilayah kabupaten Gunungkidul, tepatnya di desa sidoharjo kecamatan tepus. Berada di jajaran pantai selatan berderet dengan pantai Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang dan Pantai Baron.

Lembaran pasir putih yang terhampar di sepanjang bibir pantai, menunggu kecup mesra sang Ombak yang berlarian memendam rindu yang teramat dalam, memberikan kenyamanan mata yang memandang. Semilir angin membelai dedaunan melambai di ujung dahan-dahan yang tumbuh mengitari pantai menyejukkan hati para pencari kedamaian.

Hamparan bibir pantai bergincu karang-karang mungil tempat bermain biota laut nan menggemaskan. Karang yang berdiri kokoh seolah penjaga Pantai Sundak nan kokoh dan pemberani. Perbukitan kapur di latar belakang pantai yang menjulang menambah keelokan pertemuan laut dan daratan pesisir selatan pulau Jawa.

Sundak, perpaduan nama antara ASU dan LANDAK. Bermula dari pertarungan antara ASU (anjing) dan Landak. Pergelutan yang meninggalkan jejak bagi penduduk sekitar akan adanya sebuah gua dengan sumber air tawar di dalamnya.

Sundak, salah satu Pesona Gunungkidul yang masih terkubur, terkabur akan berita yang simpang siur.
Sundak sebagai sebuah tonggak, bahwa Gunungkidul bukanlah kekerontangan namun sebuah keindahan nan eksotis.
 
PANTAI SUNDAK

Sunset di Pantai Sundak (holidayiq.co.id)

Batu kapur yang eksotis (kangjava.wordpress.com)


Pemandangan cantik Pantai Sundak (koclokpariwisata.blogspot.com)

WISATA PANTAI SIUNG, MENGUNJUNGI SAUDARA TUA GUNUNG MERAPI

Pesona keindahan pantai selatan Jawa begitu memikat dan melegenda, dan salah satunya adalah pantai Siung. Pantai ini terletak di kecamatan Tepus kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Berjarak kurang lebih 28 kilometer arah selatan kota Wonosari tempat ini realtif mudah untuk dicapai. Meski untuk mengunjungi pantai ini memang harus menggunakan kendaraan pribadi atau carteran, sebab belum tersedia angkutan umum yang menuju ke sana. Tetapi jangan kawatir sebab akses menuju ke sana sudah didukung dengan sarana jalan yang cukup memadai. Perjalanan anda akan semakin menarik dengan medan yang berbelok-belok dan sedikit naik turun, serta suguhan pegunungan kapur disisi kanan-kiri jalan.
Pantai Siung memiliki daya tarik yang luar biasa dengan air lautnya yang sangat bening, pasir pantai yang putih dan lembut serta bukit-bukit karang yang menyembul keatas seperti pulau-pulau kecil yang menjorok ke tengah laut. Di pantai ini juga terdapat aneka ikan hias dengan warna dan bentuk yang sangat cantik. Yang lebih menarik lagi konon menurut penelitian jenis batuan yang ada di pantai ini memiliki kemiripan atau kesamaan dengan jenis batuan yang ada di kawasan gunung Merapi. Bahkan menurut sebuah sumber malah memiliki umur yang lebih tua dari yang ada di kawasan gunung Merapi. Secara filosofis gunung Merapi, Keraton dan laut selatan memang memiliki hubungan. Dan ternyata secara ilmiah keduanya juga memiliki hubungan. Kalau secara filosofis pantai selatan diwakili Parangtritis, maka secara ilmiah pantai selatan diwakili oleh pantai Siung.
Atraksi alam di pantai Siung semakin sempurna dengan kehadiran air terjun Pengantin yang langsung bermuara ke laut. Meski tidak terlalu tinggi air terjun ini menambah daya tarik pantai Siung untuk anda kunjungi. Berkunjung ke kota Jogja mungkin tidak lengkap kalau anda tidak mengunjungi Keraton dan mampir ke Malioboro, tetapi kunjungan wisata anda akan terasa serpurna bila anda sempatkan singgah dan mengunjungi pantai Siung yang eksotis dan mempesona. Anda penasaran berkunjung ke sana? Selamat berwisata!
 
 
 
 
 

PANTAI NGOBARAN, MENYEPI DI UJUNG NEGERI

Tak setenar pantai Baron, Kukup, Krakal, dan Sundak, pantai ini memang terletak agak ke barat dari gugusan pantai selatan Gunung Kidul yang sudah duluan terkenal dan banyak di kunjungi wisatawan. Berada di kecamatan Saptosari, kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta atau kurang lebih 25 kilometer arah barat daya kota Wonosari. Tak seperti pantai lainnya di kawasan timur yang sudah memiliki akses jalan yang relative baik, akses menuju pantai ini relative sempit meski sudah beraspal. Kondisi ini membuat bus-bus besar belum bisa masuk ke pantai ini, sehingga pengunjungnya juga terbatas.

Memiliki ciri khas seperti pantai-pantai lain di Gunung Kidul bagian selatan, pantai ini juga berbukit-bukit bahkan bertebing meski tidak terlalu tinggi. Fasilitas yang tersediapun masih sangat minim, selain area parkir yang tidak begitu luas, juga tidak banyak pedagang seperti di pantai-pantai lain yang sudah lebih berkembang. Di sampingnya juga terhampar pantai Ngrenehan yang jaraknya tidak begitu jauh. Tetapi nasibnya tak jauh berbeda dengan pantai Ngobaran, minim fasilitas dan sarana pendukung.
 
Meski demikian pantai ini tidak sulit untuk anda kunjungi. Menggunakan sepeda motor atau mobil keluarga perjalanan akan lebih mudah dan menyenangkan. Untuk mengunjungi pantai ini bisa ditempuh melalui kecamatan Playen terus ke selatan, sesampai di kota kecamatan Saptosari belok kiri. Setelah sampai pertigaan jalan yang yang ke kiri ( naik ) akan mengarah ke pantai Baron, Kukup dan Krakal, maka dengan mengambil jalan kekanan ( turun ) dan jalan selanjutnya akan mengarah ke selatan hingga ke pantai. Berwisata ke pantai Ngobaran seolah  berada di ujung negeri, sejauh lepas mata memandang hanya terlihat hamparan luas Samudra Indonesia yang membiru. Pantai Ngobaran sangat cocok untuk menyepi, meninggalkan sejenak rutinitas keseharian yang seringkali terasa membosankan.



Wednesday, February 6, 2013

PANTAI BUYUTAN, YANG TERASING DARI KERAMAIAN

Pantai Buyutan merupakan deretan pantai selatan yang membentang di bagian selatan pulau jawa. Terletak di sebelah timur pantai Ngampu, Wonogiri, pantai ini menjadi bagian dari kabupaten Pacitan. Pantai yang masih sangat alami ini tepatnya berada di desa Widoro kecamatan Donorojo kabupaten Pacitan. Seperti ciri khas pantai selatan lainnya, pantai ini juga bertebing karena berada di wilayah pegunungan kapur ( karst ) selatan jawa. Pantai ini berjarak kurang lebih 42 km dari kota Pacitan. Perjalanan kesana memang agak sulit, karena belum didukung sarana jalan yang memadai. Khusus untuk yang hoby berpetualang tempat ini sangat menantang. Perjalanan berkelok-kelok dan naik turun akan menjadikan pengalaman yang menguji adrenalin, dan tentu perjalanan yang menyenangkan bagi mereka yang berjiwa petualang.

Bila anda tertarik mengunjunginya bawalah bekal banyak-banyak, sebab disana belum ada penjual makanan, dan saya sarankan untuk tidak membawa anak kecil sebab untuk bisa sampai ke pantai kita harus menuruni jalan setapak yang lumayan terjal. Tempat ini bisa ditempuh melalui kecamatan Punung dari arah Pacitan atau melalu kecamatan Parang Gupito kabupaten Wonogiri. Letaknya yang jauh dan tempatnya yang agak terpencil membuat pantai indah ini kurang perhatian dari pemerintah daerah, padahal potensinya sangat bagus. Persiapan yang memadai dan perbekalan yang cukup adalah syarat mutlak untuk pergi kesana, mengingat belum adanya fasilitas apapun disana, benar-benar masih alami, benar-benar sebuah pantai yang masih perawan. @@ 

Keindahan suasana Pantai Buyutan 

Hiasan karang berbentuk menara

Tampak bukit hijau di depan pantai

Indahnya menelusuri Pantai Buyutan

Friday, February 1, 2013

Pantai Sembukan

Kawasan selatan atau pesisir pantai Kabupatan Wonogiri menyimpan banyak hal menarik. Selain keberadaan pegunungan karst, kawasan ini dianugerahi pantai yang cantik. Salah satunya Pantai Sembukan.

Letak Pantai Sembukan memang sedikit tersembunyi. Saya harus berkendara sekitar 1,5 jam dari pusat kota Kabupaten Wonogiri ke arah selatan, akhir pekan kemarin. Saat sampai di pusat Kecamatan Paranggupito gerimis menyambut. Namun tak menyurutkan semangat saya untuk membuktikan kabar keindahan Pantai Sembukan.
Tidak banyak papan penunjuk arah menuju satu-satunya pantai yang telah dikelola Pemkab Wonogiri itu. Saya hanya menjumpai dua papan penunjuk jalan menuju Sembukan. Beruntung jalanan di kecamatan itu tidak banyak bercabang sehingga saya cukup mengikuti satu-satunya jalan menuju arah selatan sekitar 5 kilometer.
Suara debur ombak menyambut begitu tampak sebuah gapura yang merupakan pintu masuk Pantai Sembukan. Tanpa membuang waktu saya langsung melongok pantai, setelah membuka dompet untuk membayar tiket masuk Rp2.000/orang dan parkir antara Rp1.000 (untuk sepeda motor) sampai Rp3.000 (untuk bus).

Luar biasa! Kiranya kata itulah yang tepat menggambarkan betapa eloknya Pantai Sembukan.
Di hadapan saya terbentang pemandangan bak surga. Sebuah pantai dengan pasir putih dan batu karang beraneka bentuk terhampar sepanjang mata memandang. Air laut tampak biru dan jernih. Karang dan air laut tersebut semakin tampak indah dengan adanya dinding karang di sisi kiri dan gunung karst yang diselimuti tanaman hijau. Ombak tak henti menampar dinding karang itu dan menciptakan suara deburan serta percikan lembut .
Melihat pemandangan itu, saya jadi tak sabar ingin menjajal kesegaran air laut. Saya pun turun ke pantai. Pengelola Pantai Sembukan telah membangun tangga permanen bagi setiap pengunjung yang ingin turun ke pantai. Melalui tangga itu, pengunjung bisa turun ke pantai untuk bermain air, berfoto, atau sekedar merasakan angin laut. Air laut di pantai ini benar-benar jernih. Saya bisa melihat ikan kecil dengan panjang hanya 5 cm berenang di sela-sela batu karang.
Tampak pula beberapa kepiting berukuran tak lebih dari 2 cm. Tidak ada sampah, plastik, atau kotoran yang mungkin ditinggalkan pengunjung. Rupanya pengelola benar-benar memperhatikan kebersihan pantai.
Setelah cukup puas menikmati pantai, pengunjung bisa menjajal pemandangan lain dengan mendaki tangga ke sisi kanan, menuju dua gardu pandang. Ada dua gardu pandang di pantai ini, satu berada lebih dekat ke laut, satu lagi lebih ke darat. Gardu pandang yang lebih jauh dari laut biasa digunakan untuk ritual. Sedangkan gardu pandang yang lebih dekat ke laut memberikan pemandangan laut lepas. Jika sedang beruntung, pengunjung bisa melihat badan kapal tongkang yang berlayar nun jauh di laut lepas. Perjalanan ke gardu pandang dari pantai makan waktu sekitar 15 menit.

Keindahan surga di Pantai Sembukan membuat objek wisata ini banyak dikunjungi. Pengelola mencatat jumlah kunjungan mencapai 200-an orang/hari pada akhir pekan. Menurut pengelola Pantai Sembukan, Agus Yunianto, pantai indah ini baru mulai banyak dikunjungi beberapa tahun terakhir setelah Pemkab getol promosi. Saat kali pertama dibuka tahun 2003, Pantai Sembukan hanya didatangi 30-70 orang/hari.
Yuni yang menemani saya melihat-lihat pantai ini menilai Sembukan sebenarnya bisa menarik lebih banyak pengunjung asalkan fasilitasnya dilengkapi. Saya sepakat dengan dia. Meskipun di lokasi ini telah dilengkapi pendapa, parkir, kamar mandi, mushala kecil dan warung tempat pedagang menjajakan makanan, masih ada yang kurang. Misalnya mushala terlalu sempit hanya berukuran 2×2 meter persegi. Lahan parkir juga hanya menampung sekitar 30 unit mobil ukuran sedang dan 50 unit sepeda motor.
Kalau kendaraan yang lebih besar datang, misalnya bus dan truk, praktis kapasitas parkir berkurang. Semoga saja, di tahun-tahun mendatang APBD Kabupaten Wonogiri yang saat ini masih tersedot untuk gaji pegawai, bisa digelontorkan untuk mengembangkan Pantai Sembukan.

Pantai Sembukan-48


Sembukan Beach-92


Wisata Spiritual Pantai Sembukan-48

Pantai Nampu Wonogiri

Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga dengan minuman kas air kelapa muda. Jarak dari Kecamatan Paranggupito kurang lebih 15 km. disamping itu ditepi pantai juga ada sumber mata air, sehingga apabila sehabis bermain di pantai bisa langsung mandi dengan air tawar yang ada di dekat pantai tersebut.
Rekreasi keluarga yang sangat istimewa bisa anda rasakan di pantai Nampu, pantai nambu adalah salah satu pantai yang berada di Jawa Tengah, terletak di pantai nampu berada di daerah wonogiri, di desa Dringo, kelurahan Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito. Jika di tempuh dari pusat kota wonogiri kurang lebih 70 KM atau 2 jam perjalanan.
Potensi atau fasilitas yang bisa anda temukan di pantai nampu adalah sebagai berikut :

1. Jalan yang mudah dan berapal sampai ke lokasi.
2. Panorama alam yang mempesona
3. Area parkir
4. Akses untuk menuju pantai lainnya
5. Jalan setapak menuju bibir pantai
6. Pasir putih yang indah
7. MCK
8. Sumber air tawar

Pantai nampu ini masih dikembangkan oleh pemerintah daerah sehingga bisa dikenal oleh wisatawan dari luar, seperti pengembangan lahan parkir, penataan warung makan, dan berbagai MOU yang masih dalam tahap pelaksanaan
Di tepi pantai juga ada sumber mata air, sehingga apabila sehabis bermain di pantai bisa langsung mandi dengan air tawar yang ada di dekat pantai tersebut. Jika air laut surut pengunjung juga dapat melihat karang indah di dekat pantai, hati-hati karang terdapat karang yang licin dan tajam. Anda bisa menemukan ikan-ikan kecil di sela-sela karang, akan menjadi hiburan yang menyenangkan.

Nampu Beach - Wonogiri-10


Eksotisme Pantai Nampu-349
Eksotisme Pantai Nampu


Pantai Nampu, Si Cantik yang Tersembunyi di Wonogiri-1
Pantai Nampu, Si Cantik yang Tersembunyi di Wonogiri

pantai nampu,wonogiri - kab.wonogiri, jawa tengah-21